Cerpen Rifan Nazhif
BERBAGAI rayuan orang agar saya menikmati enaknya ngopi. Bahwa menyesap air kopi, memiliki seni dan ritual. Berbeda sekali dengan minum teh, susu apalagi vodka. Celakalah orang-orang yang membenci kopi!
Dan meskipun Bamby, seorang pesohor penikmat kopi, berulang-ulang mengajak saya bertandang ke Kafe De Takar, tetap saja saya menolak. Bamby sebagai pencerita yang handal, berbusa-busa mulutnya menceritakan tentang seni minum kopi di tempat tersebut. Sangat lain dari yang lain. Tapi saya bersikeras, minum kopi di mana saja, sama! Untuk itu saya tak akan mendekati kopi, apalagi meminumnya.
BERBAGAI rayuan orang agar saya menikmati enaknya ngopi. Bahwa menyesap air kopi, memiliki seni dan ritual. Berbeda sekali dengan minum teh, susu apalagi vodka. Celakalah orang-orang yang membenci kopi!
Dan meskipun Bamby, seorang pesohor penikmat kopi, berulang-ulang mengajak saya bertandang ke Kafe De Takar, tetap saja saya menolak. Bamby sebagai pencerita yang handal, berbusa-busa mulutnya menceritakan tentang seni minum kopi di tempat tersebut. Sangat lain dari yang lain. Tapi saya bersikeras, minum kopi di mana saja, sama! Untuk itu saya tak akan mendekati kopi, apalagi meminumnya.