Friday, August 7, 2015

Sajak-sajak Kinanthi Anggraini

Popok

tumpah dari sampan pusara
gucur air dari putra semesta
busa-busa megah berpanggung
dimana ribuan hujan ditampung

yang selalu membawa gerimis
malam hari
mengingat cahaya dan mengalah
pada pagi

saat tudung mata terbuka
di situlah pelangi berbelok
dari arahnya

selamat pagi
buah cinta alam raya

Juni 2015




Gurita

yang melingkar pada kedua sisi
perut mungil yang berisi pagi
tali sejumlah sepuluh kaki
berikat erat di kanan dan kiri
disanalah pusar bersembunyi
dari tak menentu cuaca berganti

simpul tali berbentuk pita
mengikat erat di kedua sisinya
setelah minyak telon menghangat
disana serpih remah bedak diikat

tempat ayunan tali rahasia
bercerita kasih perempuan,
bernama bunda

Juni 2015



Dot

larung pesan dalam botol kaca
berisi setengah mili air mutiara
terperangkap basah di bibir rekah
memeras perah berpintas arah

disana ada puting
yang mendengungkan uap
juga buih
yang gemar terperangkap

pesta tentang debu-debu nutrisi
yang siap tersaji sepanjang hari

Juni 2015






Minyak Telon

disucikan penguasa kayu selatan
disuling dari lima rempah-rempahan
menyisir usir jendela dingin
di setiap bagian yang kau ingin

aku mengusap dada telanjang
agar ia lari bukan kepalang
angin jahat pembawa murung
rajin kuusap hingga ke punggung

inilah sahabat paling setia
menemani mandi pagi dan senja
atau di saat kau terjaga
semalaman penuh canda tawa

tepisan hangat tersesat tajam
menghindarkan dari kembung
yang mengancam

Juni 2015



Susu

dari dua buah dada telanjang
disambut kepala mungil telentang

menghisap puting yang tak pernah tidur
dari kau terjaga hingga mendengkur

Juni 2015



------------------
Kinanthi Anggraini, lahir di Magetan, 17 Januari 1990. Alumnus Pascasarjana Pendidikan Sains UNS ini pernah  menjadi model Hijab Moshaict tahun 2011 dan meraih Juara II pada Lomba Tutorial Hijab yang diadakan oleh Koran Bogor 2015. Prestasi lain, Juara 1 Puisi Terbaik pilihan Gerbang Sastra, Bali (2014). Aktif dalam Komunitas Bait Petir, Garut. Buku puisinya: Mata Elang Biru (2014).


Fajar Sumatera, Jumat, 7 Agustus 2015



No comments:

Post a Comment